Hari ini roy memang sengaja pulang cepat karena dirinya terbebani oleh perkerjaan. Belum lagi setelah pulang Roy harus menghadapi yang namanya
'Alien Imut'.
Yaa...seorang gadis yang Dia dapat di terotoar.terbaring lesu,tek tegan dirinya pun membawa gadis tersebut. Dan Alhasil.
"Kau sudah pulang" Entah apa yang ada di fikiran Roy sekarang, mungkin para tetangga akan beranggapan bahwa itu Pasti pacarnya. Dan lebih parahnya lagi 'Istri'
"Sudah kau jangan ganggu aku"jawabnya.
"Aku tidak mengganggu mu,aku hanya bertanya.Apa tidak boleh??"
"Sudah-sudah Aku tak mau berdebat,Biarkan aku masuk sekarang"Selepas berkata demikian Roy pun masuk ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.
'Apa yang terjadi dengannya?'Batin gadis itu Keheranan.
19 :00
"Kalau makan itu Jangan cepat-cepat nanti kau tersedak"
Roy benar-benar bingung hari ini,Ritual makan malam yg dia jalankan setiap malam sedikit berbeda karena kehadiran seseorang.
Dia tak tahu harus bagaimana mengekspresikannya karena gengsinya yang sangat tinggi.
"Kau saja yang terlalu lambat makannya"Hanya kata-kata pedas yang selalu keluar dari mulut Roy,Sebenarnya dalam hati kecilnya sangat senang ada yang mengajaknya berbincang Saat makan,Dirinya tak ingat kapan terakhir kalinya mengajak seseorang makan bersama,dan ini lain lagi ceritanya.
"Tak bisa kah kau bicara lemah lembut pada perempuan" Gadis tersebut berbicara pelan sambil memasukan beberapa nasi dalam mulutnya.
"Setelah makan Cuci piringmu!". Gadis itu pun bangkit menuju dapur membawa piring yg di pakainya tadi.
"Kau seperti Ibuku saja,Tanpa kau suruh pun aku bisa melakukannya"
Dengan Tatapan datar Roy bangkit dan membersihkan beberapa piring dan beberapa mapan yang ada disana, setelah selesai dirinya pun pergi ke kamar untuk tidur.
Di dalam kamar yang remang dengan penerangan minim,Roy menatap langit-langit kamarnya,tangan yang dilipatnya ke belakang kepala menjadi tumpuan.
Berperang dengan batin dan dengan sendirinya tertawa kecil mengingat pertama kali bertemu dengan Gadis yang belum di ketahui namanya ini,Saat menemukanya pun entah mengapa hatinya terdorong untuk membantu saat gadis tersebut terbaring tak berdaya,Setan apa yang merasukinya saat itu hanya dirinya lah yang tahu.
Berganti posisi,sekarang Roy menghadap dinding kamarnya dan memandang Sebuah bingkai foto,di situ Tampak seorang pria dan wanita sedang bergandengan,Sedangkan ditengah Ada Figur anak umur 7 tahun,dirinya menggingat kembali kenangan bersama kedua Orang tuanya saat mengambil foto tersebut, Sangat sedih harus kehilangan orang yg di cintai,Dan Itu yang membuat Roy Berubah 180'
"Kalian lihat Ayah,ibu. Aku tak Tahu harus bagaimana menanggapi keadaan ini,Yang ku tahu,Aku akan menjaganya"
Berkata demikian ,Roy pun tertidur dan mulai memasuki alam mimpinya.
"Ayah ayo kita ke taman??" Tanya seorang anak Kecil kepada orang Tuanya.
"Tidak nak,Hari ini ayah Sibuk,jadi minggu depan yah"Sang Ayah kini tersenyum dan menolak halus ajakan anak tercintanya.
"Pokok nya kita ketaman Hari ini."Dengan bibir yang di manyun kan,Anak ini berlari ke dapur,mendekati ibunya dan menangis keras.
"Huaaa..."terdengar suara tangisan yang lumayan,dengan Pelan sang ibu memeluknya.
"Kenapa kau menangis?"tanya nya.
"Aku ingin pergi ke Taman bu,,Apa boleh??"
"Tentu,Apa sih yang tidak untuk anaku yg Imut ini"
Acara menangis ini sedikit demi sedikit terhenti,Ibunya pun membelai lembut rambut sang anak.
Tak beberapa lama Ayah nya pun datang karena mendengar suara tangisan yang asalnya dari dapur.
"Ayah berubah pikiran,,Ayo kita pergi"Tersenyum senang mereka pun Berpelukan bersama.
'Menepuk punggungku saat aku berjongkok,tangan itu selalu di sampingku. Lebih dari sekedar kata-kata yang dirangkai indah,Aku terselamatkan oleh kehangatan ini'
"Sampai kapan kau mau tidur,Kau seperti kerbau saja"Samar-samar Roy mendengar suara lembut,Dia tahu itu siapa,hanya saja dirinya tak begitu menghiraukan suara tersebut.
"Mengganggu saja!" Katanya Malas, Dan yang pasti Roy bangkit mengambil Handuk dan memulai Acara mandi paginya.
'Kehangatan yg slama ini ku kurasakan berangsur Hilang, Hanya Duka dan luka yang Hadir mecoba menggrogoti puing-puing kenangan. Sirna sudah Sama seperti Embun yang menguap saat matahari menyerang'
Roy Mendapati secari kertas yang bertulisan Nama seseorang.
'Jadi Namanya Gita,Aneh sekali' tak perduli dirinya pun memasukan kertas tadi ke saku celana dan Berangkat Untuk melakukan Aktivitas seperti biasa Tanpa berpamitan terlebih dahulu.
Bersambung...
Polah sambungannya bo ...... hehe
BalasHapusOke sip!!
BalasHapus