Sabtu, 29 Oktober 2016

Like I'm gonna lose you

  Ragaku mungkin hidup tapi tidak untuk hatiku. Apa yang membuat itu tampak nyata? Siapa yang tahu?

  Tuhan! Kau bisa salahkan pada tuhan. Kenapa hidup ini tak adil. Seakan semuanya diatur sedemikian rupa hingga tak berat baginya mengotak-atik roda kehidupan seseorang.

  Malam itu adalah akhir dari segalanya. Malam dimana semuanya terasa hampa. Bahkan isi kepalaku hilang tanpa bekas. Tak hanya itu ,Fisik dan mental merosot secara tiba-tiba seakan tersedot oleh lubang tak berujung.

  Aku termenung Menatap hamparan bintang di langit malam,berdiri tegak, Kedua tangan ku cengkram kuat. Kapas hitam tebal jadi background sekarang. Mungkin beberapa menit kedepan akan turun hujan.

  Kemudian pandanganku beralih lurus ke depan bola mata gadis di hadapan ku ini. Gadis yang tlah lama ku idam-idamkan.

   Terngiang di kepala suatu ingatan tentang dirinya. Senyuman, tawa,  hingga leluconya masih terdengar seperti kaset yang diputar berulang-ulang. Tetapi tidak untuk sekarang. Raut mukanya terlihat jauh dari perkiraan. Penggambaran raut muka yang terbilang datar. Aku pun sadar itu di tunjukan untuk diri ku dan tentu saja hanya untuk diriku.

  "Apa yang kau mau bicarakan?" Tanya nya. Aku sempat minder tapi ku buang jauh-jaur rasa tersebut.

  "Aku hanya ingin bicara padamu"jawabku pelan.

  "Kalau tidak penting aku pergi"

  "Ha-hanya ingin b-berbicara denganmu itu sa-saja" Jawabku tergagab. Aku juga tidak tahu kenapa aku memanggil gadis ini . Tapi alasanya simpel. Aku ingin berbicara padanya.
 
  " Jangan bertele-tele, Cepat katakan Apa maumu? " aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskanya pelan. Mencoba menghilangkan rasa kecangguhan ku. Berjalan satu langkah kedepan.

   ''Aku tak Tahu, Apa yang membuatku Datang di saat begini, Hanya saja aku, Aku.. Begitu mencintaimu dan ku mohon Kembalilah, kembalilah padaku Seperti Dulu, Kau ingat kan janji kita, Semua rencana yang belum terpenuhi. aku ingin menghabiskan semuanya bersama mu"  Mohon ku pada gadis tersebut. Mungkin tak sepatutnya aku berbicara seperti ini. Aku salah , tak mungkin berharap pada seseorang yang tlah memiliki kekasih yang sudah setia menjaganya. Ya ,seseorang yang sangat ku kenali, Saking kenalnya seseorang itu telah ku anggap seperti saudara sendiri.

  Seakan suasana mengerti, hujan pun turun Pertama gerimis dan berakhir dengan Cukup deras.

  Kami tak bergeming ,itulah yang di rasakan sekarang, Aku terkaget mendengar isakannya. Walaupun samar-samar setidaknya itu terdengar. Jantungku mendesir,napasku tercekat. Kemudian aku menatap bulir hujan yang jatuh.

 Apakah aku salah mencintai seseorang dengan terlalu dalam?

'Jika kau menemukan bentukku yang sebenarnya!

Dan maukah kau menyembunyikannya saja?

Aku tahu kalau kau sedang berbohong,
Kau menangis.

Apa aku boleh ada disini. Menunggu rasa tersebut.

Melihat dari perasaan kosong, kita memaksa diri untuk meminum dan segera memuntahkannya. Benar??

Kata-kata murah dari cinta meluap di dunia ini. Di langit yang jauh, ada dua bintang tak bernama, Sama seperti kita berdua.

Jadi kau tidak akan sesak nafas oleh hasrat, hilangkanlah segera rasa itu.

 Kau akan dapatkan semuanya. Semua yang kau impikan, Hidup lah tanpa perasaan ini'

Like I'm gonna lost you

Normal Pov

  Langit malam menangis. Tanah yang semulanya kering kini basah, bersama dengan angin malam yang terbentang ke penjuru alam meneriakan syahdu indah tapi tidak untuk hari ini. Hari dimana semuanya nampak Buram.

  ''Aku tak Tahu, Apa yang membuatku Datang di saat begini, Hanya saja aku, Aku.. Begitu mencintaimu dan ku mohon Kembalilah, kembalilah padaku Seperti Dulu, Kau ingat kan janji kita, Semua rencana yang belum terpenuhi. aku ingin menghabiskan semuanya bersama mu.' Krisman, pemuda 17 tahun ini berkata lirih sambil memandang Gadis yang ada di depannya. Krisman tahu Gadis didepanya ini sudah memiliki kekasih yaitu sahabat baiknya sendiri.Terlebih lagi Krisman tidak bisa membohongi hati nya yang kalut bukan main.

Gadis tersebut terhenyak , Air mata yang mengalir kini tersamar oleh derasnya hujan . Bermodal pakaian yang sedari tadi di pakainya, terguyur air hujan membuatnya sama-sama basah kuyup.

  Suara jangkrik, hewan-hewan penghuni malam yang malas di dengar manusia kini tak terdengar jelas, Tidak ada yang menyahut pembicaraan krisman. Hening. Itu lah yang mereka rasakan sekarang.
 
 " Kau berharap Hikz.. pa-pa.da ku, hikzz. Maafkan aku..  Aku tak bisa hikz,mengubah takdir Ukh...." Gadis itu pun mengeluarkan suara yang terdengar segukan, Kata-kata pelan itu serasa menusuh hati. Takdir yang terbelenggu tak mungkin di ubah. Hanya tuhan yang mampu mengubah. Kita manusia hanya bisa berharap.

 Krisman  menghela napas, Dinginnya malam sangat terasa hingga menembus tulang ,Dia harus tahan, tidak mau terlihat lemah didepan gadis tercintanya.
 
  "Aku mencintaimu" krisman tertunduk. Entah beberapa kali mengucap kata-kata sakral itu, yang dia tahu , sampai kematian merenggutnya.

"…Ukh…. K-kenap-pa…?" Seru Anna sesegukan. Krisman mengangkat kepalanya, memperhatikan dengan seksama

"….Kenapa Kau mencintaiku?…"

Krisman bergeming. Dia tak menjawab. Anna menggertakkan gigi,

" JAWAB PERTANYAANKU, !!KENAPA KAU MENCINTAIKU….!"

Tangisan itu seperti teriakkan. Krisman diam. Dia kelihatannya masih shock dengan pertanyaan yang di berikan Anna tadi. Gadis ini sesenggukan,

"…..Padahal…A-Aku…..Ak-aku….Ukh...! Hiks…!..."

 ''Padahal aku juga mencintaimu, Tapi aku bingung dengan prasaan ku saat ini.' Anna membatin

   Anna sama sekali tak mengisyaratkan apapun pada Krisman..! ingin rasa berteriak keras. Mengeluarkan semuanya, Bukan??

Namun lidah terasa tercekat. Kalimat yang menjadi kunci pembuka perasaan tak mau keluar. Rasa takut mulai mencengkeram. pelan namun pasti Anna pun menundukan kepala.
  
 Krisman maju satu langkah, Jarak nya dengan gadis ini sangat dekat, hembusan napasnya kini terasa di kepala Anna yang tertunduk. Mengambil langkah pasti dan

Greb..

..Memeluknya!!

Pelukan tersebut terasa hangat, sehangat mentari yang hadir setiap pagi, Dunia serasa Hening sesat.

 "Dari lahir pun aku sudah mencintaimu" kata krisman lembut. "Mungkin ini memang Takdir yang di Ciptakan tuhan. Tak hanya itu, dari lubuk paling dalam Aku sangat peduli padamu, Akan slalu ada di saat kau membutuhkan ku.

   Walaupun  aku kini harus Berkorban" Krisman menarik kepala Anna lebih dalam memberi dekapan hangat dan mencoba menenangkan pujaan hati nya yang kalut. Anna pun tak memberontak hanya menambah dekapannya di dada.

 Disela pelukan krisman bergumam " Aku akan berusaha semampuku, Karena Aku mencintaimu sampai aku bisa melupakanmu, Aku janji "

  "Bolehkah aku minta satu permintaan?" Anna mengeluarkan suara nya yang terdengar parau.
 " Tentu "

 "Cium Aku"

  kaget mendengar pernyataan yang di berikan Anna, tak lama kemudian Dirinya pun melunak. Tanpa ada kata yang pasti, Sedikit mengambil jarak dan melepas pelukannya. Dengan Gerakan tangan naik menentuh pipi Anna. Mata mereka saling bertatap dengan isyarat yang ambigu ,Jarak mereka sangat dekat, Hidung pun saling bersentuhan, keduanya Memejamkan mata.
 
   Setelah itu tak Ada yang Terjadi, Anna merasa kaget.

  " Kenapa ?" Tanyanya.

   Krisman diam Seribu kata. Untaian yang dirangkainya dalam hati hilang seketika. Pikirannya melayang entah kemana. Tangan yang berada di pipi kini merosot mengikuti arah gravitasi serta Perdebatan batin membuatnya diam, Sesaat kemudian..

  " Aku tidak bisa " Katanya lirih sambil menggeleng pelan. Mengambil langkah mundur dan berbalik. Tanpa di sadari, dirinya pun berlari meninggalkan beberapa jejak dan hilang di telan hujan yg semakin deras menginggalkan Anna seorang diri.

Krisman Pov 

  Lelaki sejati adalah dimana kita bisa berkorban lebih untuk seseorang yang  berarti. Atau mungkin kita bisa ganti kata 'Lebih' dari kalimat sebelumnya menjadi 'Banyak".

  Tak hanya itu, Menahan segala rasa ini sakitnya sangatlah sakit. Seperti Menggenggam batu bara yang menyala-nyala.

  Istilah Love Is Pain Itu benar. Dimana ada cinta pasti ada Sakit!! Tapi semua Itu tergantung pada Prasa Sederhana

    " Kerja sama " Kenapa?, Karena jika Kita Ibaratkan, seperti Kontruksi bangunan. Tak ada kerja sama , Yakinlah suatu bangunan tak akan terbentuk. Itulah namanya Cinta. Jadi intinya Lelaki sejati itu memikul semua beban di pundaknya seorang diri. 

  Persetan dengan laki-laki Sejati. aku hanya manusia biasa, Tak ada yang namanya lelaki sejati di dunia. Mereka Sudah musnah termakan waktu dimasa lalu.
  
   Aku hanya bisa meringis,meresapi perkataannya minggu lalu. Aku di beri gelar angin. Aku dapat gelar tersebut dari seseorang yang tak mungkin ku sebutkan nama nya. Tapi bukan berarti Cintaku seperti angin yang berlalu dengan cepat. Malah ada yang berpendapat aku ini orangnya Terlalu baik. Aku tak menghiraukan kata mereka. Siapa yang tahu mungkin kata " Terlalu baik " Memiliki Arti Buruk.

  ' Aku bukan Orang baik, Tapi aku juga Bukan orang jahat, Aku hanya lahir didunia Ini dengan dan tanpa Anugerah keduanya itu.'

  "Kokoro No Itai" yang Berarti sakit hati. Dulu aku sering berselisih paham dengannya,  dan akhirnya slalu aku yang Meminta maaf.

    Aku bisa merasakanya. Sekali lagi aku bisa merasakan tatapan itu, Cara kau mengekspresikannya semua terasa. Bukan karena aku pintar dalam mengidentifkasi perasaan seseorang . Itu murni dari hati paling dalam.
  
    Teman sekelas ku biasanya akan marah jika melihat si " Gila " ini membuat kegaduhan , lari-larian hingga di marahi guru. Apa pun nya membuat mereka jengkel. Tapi hari ini mereka heran , sangat heran. Di mana manusia Pembuat onar itu, Seakan ia hilang di telan dunia. pembawa Keceriaan Pergi entah kemana.

   Perasaan ini telah lama hancur, Puing-puing tersebut hanya membuat pola kesakitan, Didasari oleh penghianatan. Aku tak tahu siapa yang salah di sini. Mengingat aku sangat egois. Aku pun Termenung.

    " Tuhan ku cinta dia, ku sayang dia , Rindu dia " Darahku mendidih mendengar lagu tersebut, tak hayal aku pun bangkit bergegas mencuci muka. Tak tahu siapa yang menyanyikan lagu kepar** itu. Entah apa yang merasuki ku saat ini. Berjalan keluar mengitari beberapa tempat ,sesekali berhenti. Di tempat itu tampak dua sejoli yang sangat aku kenali.

   Seorang laki-laki dan perempuan sedang duduk berdampingan. Aku pun berlalu berpapasan dengan mereka. Yang ku dapat hanya tatapan heran. Aku pun tersenyum walaupun sedikit di paksa. Lantas ku lanjutkan perjalanan. Aku tak dapat mendengar percakapan mereka. Toh siapa yang mau mendengar percakapan yang menyakitkan hati.
 
   Ku cengkram dada bidang ini, rasanya sesak. Seperti tertusuk jarum tak kasap mata. Merembes sampai ke pembuluh darah. Detak jantung terasa terhenti. Hidupku suram tanpa ada tujuan. Aku sedang berlabuh tapi tak tahu bagaimana caranya berlayar.

  'Bagaimana ku bisa menahan ini ya tuhan' Maki ku dalam hati, Sesekali ku hembuskan napas dan memandang langit biru yang terbentang luas.

   'Aku mencintaimu, seolah aku memang benar-benar kehilanganmu'

  Akhirnya aku tersenyum di atas penderitaan ku sendiri. Setidaknnya itulah Hidup ,perluh perjuangan, perluh pengorbanan, Mungkin Sekarang aku masih betah Untuk memeluk duri sampai aku bisa melupakan rasa menyakitkan itu.

Selesai

Minggu, 07 Agustus 2016

One Truth

    Hari ini roy memang sengaja pulang cepat karena dirinya terbebani oleh perkerjaan. Belum lagi setelah pulang Roy harus menghadapi yang namanya
  
  'Alien Imut'.

Yaa...seorang gadis yang Dia dapat di terotoar.terbaring lesu,tek tegan dirinya pun membawa gadis tersebut. Dan Alhasil.

   "Kau sudah pulang" Entah apa yang ada di fikiran Roy sekarang, mungkin para tetangga akan beranggapan bahwa itu Pasti pacarnya. Dan lebih parahnya lagi 'Istri'

"Sudah kau jangan ganggu aku"jawabnya.

  "Aku tidak mengganggu mu,aku hanya bertanya.Apa tidak boleh??"
   "Sudah-sudah Aku tak mau berdebat,Biarkan aku masuk sekarang"Selepas berkata demikian Roy pun masuk ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.

'Apa yang terjadi dengannya?'Batin gadis itu Keheranan.
    
    19 :00

  "Kalau makan itu Jangan cepat-cepat nanti kau tersedak"

   Roy benar-benar bingung hari ini,Ritual makan malam yg dia jalankan setiap malam sedikit berbeda karena kehadiran seseorang.

  Dia tak tahu harus bagaimana mengekspresikannya karena gengsinya yang sangat tinggi.

   "Kau saja yang terlalu lambat makannya"Hanya kata-kata pedas yang selalu keluar dari mulut Roy,Sebenarnya dalam hati kecilnya sangat senang ada yang mengajaknya berbincang Saat makan,Dirinya tak ingat kapan terakhir kalinya mengajak seseorang makan bersama,dan ini lain lagi ceritanya.

 "Tak bisa kah kau bicara lemah lembut pada perempuan" Gadis tersebut berbicara pelan sambil memasukan beberapa nasi dalam mulutnya.

  "Setelah makan Cuci piringmu!". Gadis itu pun bangkit menuju dapur membawa piring yg di pakainya tadi.

   "Kau seperti Ibuku saja,Tanpa kau suruh pun aku bisa melakukannya"
   Dengan Tatapan datar Roy bangkit dan membersihkan beberapa piring dan beberapa mapan yang ada disana, setelah selesai dirinya pun pergi ke kamar untuk tidur.
 
    Di dalam kamar yang remang dengan penerangan minim,Roy menatap langit-langit kamarnya,tangan yang dilipatnya ke belakang kepala menjadi tumpuan.
  Berperang dengan batin dan dengan sendirinya tertawa kecil mengingat pertama kali bertemu dengan Gadis yang belum di ketahui namanya ini,Saat menemukanya pun entah mengapa hatinya terdorong untuk membantu saat gadis tersebut terbaring tak berdaya,Setan apa yang merasukinya saat itu hanya dirinya lah yang tahu.

  Berganti posisi,sekarang Roy menghadap dinding kamarnya dan memandang Sebuah bingkai foto,di situ Tampak seorang pria dan wanita sedang bergandengan,Sedangkan ditengah Ada Figur anak umur 7 tahun,dirinya menggingat kembali kenangan bersama kedua Orang tuanya saat mengambil foto tersebut, Sangat sedih harus kehilangan orang yg di cintai,Dan Itu yang membuat Roy Berubah 180'

  "Kalian lihat Ayah,ibu. Aku tak Tahu harus bagaimana menanggapi keadaan ini,Yang ku tahu,Aku akan menjaganya"
    Berkata demikian ,Roy pun tertidur dan mulai memasuki alam mimpinya.

  "Ayah ayo kita ke taman??" Tanya seorang anak Kecil kepada orang Tuanya.
 
  "Tidak nak,Hari ini ayah Sibuk,jadi minggu depan yah"Sang Ayah kini tersenyum dan menolak halus ajakan anak tercintanya.

 "Pokok nya kita ketaman Hari ini."Dengan bibir yang di manyun kan,Anak ini berlari ke dapur,mendekati ibunya dan menangis keras.
 
  "Huaaa..."terdengar suara tangisan yang lumayan,dengan Pelan sang ibu memeluknya.  

  "Kenapa kau menangis?"tanya nya.

  "Aku ingin pergi ke Taman bu,,Apa boleh??"

 "Tentu,Apa sih yang tidak untuk anaku yg Imut ini"
 
   Acara menangis ini sedikit demi sedikit terhenti,Ibunya pun membelai lembut rambut sang anak.
  
  Tak beberapa lama Ayah nya pun datang karena mendengar suara tangisan yang asalnya dari dapur.
 
   "Ayah berubah pikiran,,Ayo kita pergi"Tersenyum senang mereka pun Berpelukan bersama.

  
  'Menepuk punggungku saat aku berjongkok,tangan itu selalu di sampingku. Lebih dari sekedar kata-kata yang dirangkai indah,Aku terselamatkan oleh kehangatan ini'
 
  "Sampai kapan kau mau tidur,Kau seperti kerbau saja"Samar-samar Roy mendengar suara lembut,Dia tahu itu siapa,hanya saja dirinya tak begitu menghiraukan suara tersebut.
   "Mengganggu saja!" Katanya Malas, Dan yang pasti Roy bangkit mengambil Handuk dan memulai Acara mandi paginya.

  'Kehangatan yg slama ini ku kurasakan berangsur Hilang, Hanya Duka dan luka yang Hadir mecoba menggrogoti puing-puing kenangan. Sirna sudah Sama seperti Embun yang menguap saat matahari menyerang'
 
  Roy Mendapati secari kertas yang bertulisan Nama seseorang.
  'Jadi Namanya Gita,Aneh sekali' tak perduli dirinya pun memasukan kertas tadi ke saku celana dan Berangkat Untuk melakukan Aktivitas seperti biasa Tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Bersambung...